Langsung ke konten utama

Postingan

Hikmah Dalam Hidupku

Sempat aku merasa hidup ini tak adil untukku, aku selalu bertanya dalam hatiku, kenapa aku tidak bisa merasakan kebahagiaan yang orang-orang rasakan? memiliki keluarga yang sempurna, mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tua. Memiliki ibu dan ayah, kakak dan ade, dan yang lainnya. Mungkin rasanya akan begitu bahagia memiliki banyak keluarga. Dan pada saat-saat tertentu bisa berkumpul bersama. Aku sering lihat teman-temanku, tetanggaku yang selalu ramai dirumahnya. Meskipun dalam keadaan ekonomi yang sederhana tetapi mereka terlihat begitu bahagia. Aku juga iri jika melihat temanku yang terlahir dari keluarga yang serba kecukupan, mereka selalu mendapatkan apa yang mereka inginkan. Berbeda denganku apa yang aku inginkan tak pernah aku dapatkan sekalipu kasih sayang dari seorang Ayah. Aku lahir dari keluarga yang sederhana. Sekarang aku tinggal hanya bersama ibuku dan kakakku, setelah perceraian di antara ibu dan ayahku. Pada saat itu usiaku baru 4 tahun, meskipun pada saat itu aku

PAY IT FORWARD

02 Desember 2006 – 07:32   (Diposting oleh: Editor) “To give pleasure to a single heart by a single act is better than a thousand heads bowing in prayer. – Memberi kebahagiaan kepada sebuah hati dengan suatu tindakan nyata yang sederhana adalah lebih baik dibandingkan ribuan kepala yang bersujud dalam do’a.” ~ Mahatma Gandhi Pay It Forward adalah sebuah judul film drama Hollywood yang diproduksi pada tahun 2000. Film yang disutradarai oleh Mimi Leder itu mengisahkan tentang sebuah ide sederhana dari seorang anak kecil berusia 11 tahun, Trevor Mckinney, yang dibintangi oleh Haley Joel Osment. Trevor Mckinney hidup bersama ibunya, Arlene, yang diperankan oleh aktris Helen Hunt. Dikisahkan bahwa ibu Mckinney adalah seorang pemabuk, sedangkan ayahnya jarang berada di rumah. Kisah film tersebut berawal pada saat seorang guru ilmu sosial di sekolah Mckinney memberikan sebuah tugas. Sang guru, Mr. Simonet, yang diperankan oleh Kevin Spcey, meminta para murid memikirkan sebuah ide yang dapa

Bahagia Dalam Keheningan

Seorang klien datang ke saya untuk minta tolong. Masalah klien ini yaitu dia merasa hidupnya saat ini hampa. Padahal ia bukan orang sembarangan. Telah banyak yang ia capai dalam hidupnya. Karir dan bisnisnya cemerlang. Keluarganya juga sangat ok. Terus, apa yang salah dengan klien ini? Setelah berdikusi beberapa saat saya menemukan apa yang menjadi akar masalahnya. Ternyata ia jarang memberikan waktu untuk dirinya sendiri. Pikirannya terlalu aktif. Keinginannya banyak dan ia ingin mencapainya sekaligus sehingga ia merasa ada tekanan yang sangat tinggi. Apa yang saya sarankan untuk ia lakukan? Mudah. Saya hanya minta klien ini melakukan meditasi setiap pagi sekitar 30 menit. Waktu mendengar saran ini reaksinya adalah, “Lho, kok meditasi? Saya justru merasa kalau waktu saya ini sangat kurang. Saya berharap kalau bisa satu hari bukan 24 jam tapi 30 jam”. Pembaca, mengapa saya menyarankan klien ini melakukan meditasi? Alasannya begini. Saat kita (sangat) sibuk maka pikiran kita sanga

Untukmu…

Kulempar tas ke atas amben kamar, kusertakan diriku kemudian, meluncur, tanpa daya. Ku biarkan lelahku memudar, nafasku berangsur normal. Ku pejamkan mata, satu detik, dua detik, tiga detik, ah, tidak bisa! Pikiranku masih terpenuhi bayangan wanita itu. Wanita yang baru saja membelai lembut pipiku yang kini basah oleh peluh, lembab oleh debu, yang mungin sebentar lagi akan tumbuh jerawat. Benar saja, karena sudah tiga hari ini malas rasanya membersihkan muka dengan facial foam, atau apalah namanya. Hhmmhh, siapa peduli? Biasanya wanita itu, wanita itu yang selalu peduli! Sebentar – sebentar bilang, “Sudah mandi? Jangan lupa pakai facial foamnya!”, “Rambutmu sudah mulai gondrong. Kau akan terlihat lebih tampan jika kau potong rambutmu!”, “Jambangmu sudah mulai lebat, apa tidak lebih baik jika kau rapikan?” dan bilang, “kau terlihat kurus bulan ini! Makanlah sedikit banyak! Jaga kesehatanmu!” Oh, wanita itu. Sepertianya dialah satu – satunya manusia di dunia yang paling perhati

Tentangku dan Ratusan Opini

Aku selalu jalani hari-hariku dengan keadaan yang tak sama seperti orang-orang di sekitarku. kadang aku tersenyum dalam keramaian dan saat aku bersama orang-orang terdekatku, yang selalu saja aku kuatkan untuk tutup rasa sedih dan takut ini.. Tuhan, Aku sangat berharap akan di beri waktu yang lebih lama lagi untuk memperbaiki hidupku yang sesat ini. “Hhuuufffhhh”, inilah tentang aku dan ratusan opini. Di mulai dari kelas 3 SMP Aku sudah mulai menjadi per*kok aktif. pada saat itu bukan hanya Aku, Teman-temanku juga sudah mulai menjadi per*kok aktif. Teman-temanku adalah Apis, Anto dan Arshad. Sungguh tak pernah terpikir olehku kami bisa menjadi per*kok aktif.. Setelah aku pertama kali masuk dan duduk di kelas 1 SMA, Aku semakin menggila. pada saat itu Aku bukan hanya sekedar menjadi per*kok aktif saja, tapi aku sudah sangat melampaui batas. Pada saat itu Aku sudah mulai memakai obat-obatan. dan Aku juga yang mengajak teman-temanku mengikuti jalanku yang sesat. siapa teman yang mengi

Nyaman Menuruti Kata Hati

“Jangan abaikan ‘kata hati’.” Kita sering kali mendengar nasihat bijak ini. Memang benar “kata hati” adalah pengendali langkah dan pemberi informasi yang benar. Siapa pun kita, apa pun profesinya, jika selalu mendengarkan ‘kata hati’, maka senantiasa tepat dalam pengambilan keputusan untuk menentukan prioritas. Dan ‘kata hati’ ini bersifat universal. Karena, dari ‘kata hati’ akan melahirkan kebenaran, keadilan, kasih, sayang, cinta, perdamaian dan sebagainya, yang bersifat universal pula. Kegelisahan terasakan saat Prita Mulyasari terbelit hukum yang mengharuskan ia membayar denda sebesar ratusan juta rupiah. Apa yang Anda rasakan? Adalah dorongan kata hati untuk menolongnya. Sehingga, terkumpullah “koin untuk Prita”, bahkan lebih jika untuk membayar denda yang dibebankan kepadanya. Perasaan ingin menolong, rasa kasih, sayang, dan perasaan ingin melindungi adalah sifat-sifat Sang Pencipta yang Maha-Penolong, Maha-Pengasih, Maha-Penyayang, dan Maha-Pelindung yang ditiupkan ... baca s

My Promise

Janji adalah sebuah ungkapan atau omongan yang perlu di pertanggung jawabkan, karena di saat kita sudah berjanji. berarti kita harus siap dengan apa yang kita janjikan. Seperti kata pepatah “Janji adalah hutang” artinya janji sama dengan uang, saat kita berhutang dengan orang lain, kita harus segera melunasinya. Begitu pula dengan janji, jika kita sudah berjanji dengan orang lain kita harus menepatinya. Bicara soal janji, aku ingat akan janjiku pada temanku setelah sekolah nanti, kita mau pulang bersama. “Hai Dimas!” Suara itu mengagetkanku yang saat itu aku masih melamun di kursiku, ya beginilah. Aku memang kadang suka melamun sendiri di kelas saat istirahat sekolah hampir selesai. “Iya apa Din, ada apa?” jawabku sedikit kaget dengan sapaannya tadi. Namanya Dina, Ia temanku bisa juga disebut sahabatku, kadang dia yang slalu bisa mengerti aku. Iya, memang aku karakter anak yang pendiam dan tidak mudah akrab dengan yang lain. tapi menurutku gadis itu berbeda, aku sangat nyaman denga