Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2010

Warga Desa Kiabu Minta Tower Komunikasi

ANAMBAS - Warga Desa Kiabu, Kecamatan Siantan Selatan, Kabupaten Kepulauan Anambas, meminta Pemkab untuk membangun tower konunikasi. Permintaan ini mengingat belum juga memiliki sarana komunikasi sehingga sulit untuk berkomunikasi keluar. “Kita minta Pemkab mencarikan jalan keluar terhadap permasalahan tower komunikasi sehigga masyarakat dapat berhubungan dengan dunia luar,” kata Dodi, warga Desa Kiabu, kepada detikkepri.com. Dijelaskan, akibat belum adanya sarana komunikasi itu, warga terkendala melakukan aktivitas perdagangan dan sejumlah keperluan lainnya. Dan ini menjadi penyebab mengapa lambatnya kemajuan di Desa Kiabu. Menurutnya, banyak hal yang tidak dapat diperoleh akibat tidak adanya sarana komunikasi tersebut. Terutama untuk membuka usaha jasa perdagangan. Padahal, rentang kendali untuk dapat sampai ke tujuan, harus ditempuhnya sangat jauh. Dodi mencontohkan, untuk bisa mengetahui harga pasaran barang dagang saja, bisa memakan waktu berhari-hari. Dan ini bisa menghambat dal

Logo Daerah Kabupaten Anambas Diresmikan

ANAMBAS - Setelah melalui pematangan dari hasil pencarian karakter marwah negeri Kepulauan Anambas untuk symbol daerah, Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Tentang Logo dan Motto Kabupaten Kepulauan Anambas, akhirnya diresmikan pada Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Kepulauan Anambas, 24 Juni 2010. Peresmian ini menjadi lebih istimewa karena bertepatan dengan hari terbentuknya Kabupaten Anambas. Pejabat Bupati Anambas, Yusrizal mengaku lega dan senang dengan telah disahkannya lambang daerah ini. “Ini merupakan salah satu barometer daerah pemekaran yang baru seumur jagung dan dengan harapan Anambas bisa menciptakan daerah yang maju dan berkembang disegala sektor,” ujar Yusrizal. Menurutnya, logo daerah hendaknya bukan sekedar penghias sebuah struktur kepemerintahan tapi merupakan sebuah atribut yang terus akan dipertahankan dan diperjuangkan. Karena itu, atas nama pemerintah daerah ia menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan sumbangsih sehingga produk logo

Kinerja Perusda Diragukan

NATUNA – Sejumlah kalangan khususnya masyarakat yang berada di Kecamatan Bunguran Utara, Kabupaten Natuna, meragukan kinerja Perusahaan Daerah (Perusda) milik Pemkab Natuna. Pasalnya, belum ada tindak lanjut program pengembangan unggulan seperti pengolahan kelapa terpadu dan pengolahan ikan yang dikerjakan Perusda melalui Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kabupaten Natuna, tahun 2007 silam. “Padahal untuk mendukung program tersebut telah dikucurkan dana sebesar Rp.7 Miliar,” ungkap Kepala Desa Kelarik Air, Mali Nirwan, SE, menjawab detikkepri.com. Menurutnya, warga desa yang terkait dengan program tersebut berharap agar Perusda kembali melanjutkan program yang telah direncanakan. Apalagi, warga desa telah mempersiapkan diri dan begitu semangat dapat mengembangkan usaha yang sempat berjalan beberapa bulan pada tahun 2007 silam. Dikatakan, pihak Peruda dan ICMI berencana mengembangkan program CPO dengan minyak kelapa termasuk penangkapan ikan. Untuk ikan sendiri, akan dilakuka

Mendu, Seni Lakon Yang Hampir Punah

NATUNA –Mendu adalah seni lakon berbentuk teater khas Bunguran, Natuna yang berbatasan langsung dengan Negara Vietnam. Kini, kesenian rakyat yang bertutur berbagai ragam kehidupan masyarakat yang berkembang sejak ratusan tahun silam, hampir punah tergilas zaman. Kesadaran generasi muda melestarikan budaya tersebut juga kian memudar, seiring maju dan berkembang peradaban serta teknologi. Hal ini terlihat dengan minimnya pertunjukan yang mempertontonkan Mendu. “Mendu adalah kesenian lakontradisional khas Natuna, Kepulauan Riau. Kini kian ditinggalkan khalayak tempatan,” ujar Wakil Ketua Pergasi Kepri, H.Asmui Bakar, kelahiran Sedanau, Natuna, 5 Juni 1948. Akibat semakin berkurangnya penyelenggaraan pementasan Mendu, ungkapnya, membuat orang Melayu sendiri pun kurang mengenalnya. Ditambah lagi dengan gempuran budaya global melalui media elektronik yang semakin menggila. Selain itu, para pemain Mendu yang mahir, juga semakin langka. Kalaupun ada, kondisinya sudah renta, sementara para pe

Kejaksaan Diminta Tidak Tebang Pilih

NATUNA – Pihak Kejaksaan, khususnya Kejaksaan Negeri Ranai, Natuna, diminta untuk tidak tebang pilih dalam penegakkan hukum. Hal tersebut disampaikan ratusan aktifis Anti Korupsi yang terdiri dari berbagai elemen Ormas, OKP dan LSM, dalam aksi ke kantor Kejaksaan Negeri Ranai, Rabu (28/7). “Kejaksaan jangan tebang pilih. Tegakkan supremasi hukum di Bumi Laut Sakti Rantau Bertuah,” teriak Yanto, koordinasi aksi. Aksi dilakukan dengan menggelar long march dari Perempatan Simpang Pramuka, Rnai, Natuna, hingga ke halaman kantor Kejaksaan Negeri Ranai. Aksi ini menarik perhatian masyarakat, khususnya pengendara yang melintasi ruas jalan tersebut. Sejumlah pentolan Ormas, OKP dan LSM, dengan suara lantang meneriakkan yel yel untuk melawan Mafia Korupsi dan mengajak masyarakat untuk membumihanguskan para Koruptor. Dalam aksinya, para aktifis terlihat membagikan tali pita merah kepada para pengendara yang melintas. Pita merah tersebut kemudian dikenakan di lengan tangan kanan sebagai simbol

Sambut Ramadhan, Satpol PP Akan Razia

NATUNA – Menyambut bulan suci Ramadhan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Natuna akan melakukan razia. Razia akan difokuskan pada penertiban tempat-tempat hiburan malam yang ada di Ranai. Menurut Kasatpol PP Kabupaten Natuna, Drs.H.Subandi, Ssos, penertiban yang dilakukan untuk memberikan kenyamanan bagi umat muslim dalam menjalankan ibadah puasa. “Tidak hanya tempat hiburan malam saja yang akan ditertibkan. Rumah-rumah makan dan tempat-tempat yang dapat mengganggu ibadah puasa juga akan dikontrol,” katanya. Dijelaskan, penertiban akan dilakukan sebelum dan sesudah Ramadan. Saat ini, pihak Satpol PP tengah menyusun jadwal yang akan diagendakan. Khusus tempat-tempat hiburan malam, katanya, pada bulan Ramadan, tidak diperbolehkan membunyikan musik dan mempekerjakan pramusaji dengan berpakayan tidak sopan. Dan jika hal tersebut dilanggar, maka akan tindak tegas sesuai dengan aturan yang ada. “Kalau perlu izinnya akan kita cabut,” tegas Subandi. Subandi menambahkan, razia

Pengusaha Lokal Harus Jeli Tangkap Peluang Migas

NATUNA – Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna, Drs.Ilyas Sabli, Msi menghimbau para pengusaha loka untuk jeli dalam menangkap peluang pengelolaan Migas di Natuna. Pemkab juga akan mendorong para pengusaha yang ada untuk “bermain” di industri hulu Minyak dan Gas Bumi. “Kita minta pengusaha local untuk menangkap peluang yang ada. Mereka juga harus jeli dan akan kita dorong untuk ikut bersaing,” kata Ilyas menjawab detikkepri.com di ruang kerjanya. Dikatakan, para pengusaha Natuna harus berani mengambil resiko dan mau meningkatkan kemampuannya dalam perkembangan ekspansi eksplorasi Migas di Natuna. Para pengusaha tidak hanya menunggu karena peluang yang ada sangat banyak. Ilyas mencontohkan, kebutuhan akan pangan pekerja Migas, penginapan dan Rumah Makan juga diperlukan untuk mendukung kegiatan hulu Migas. Belum lagi sektor transportasi darat, laut maupun udara. “Pemkab juga akan berusaha meningkatkan kapasitas tenaga kerja agar putra daerah dapat ikut terserap di industri hulu Migas mesk

SD 002 Sedanau Butuh Perhatian

NATUNA – SD Negeri 002 Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna masih membutuhkan perhatian dari Pemerintah. Pasalnya gedung SD yang dibangun sejak tahun 2002 silam tersebut masih minim dengan berbagai fasilitas yang dibutuhkan sebagai sarana penunjang belajar mengajar. Kepala Sekolah SD Negeri 002, Dullah Jaya menjelaskan pihaknya telah berulang kali mengajukan bantuan untuk kelengkapan sarana prasarana belajar mengajar tersebut. Hanya saja, hingga kini, pengajuan tersebut belum juga dipenuhi. “Kita sudah berupaya mengusulkan bantuan untuk melengkapi sarana prasana yang dibutuhkan namun belum dijawab. Padahal, kelengkapan sarana prasarana tersebut dibutuhkan untuk meningkatkan mutu pendidikan,” kata Dullah menjawab FOKUS, beberapa waktu lalu. Menurut Dullah, SD Negeri 002 selama ini juga belum pernah mencicipi Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang Pendidikan. Tidak diketahui apa penyebab tidak pernahnya dana DAK disalurkan ke SD Negeri 002. Padahal, ia sudah sering mendegar keb