NATUNA www.Detikkepri.com – Kepala Sekolah SMU Negeri I Bunguran Timur, Natuna, Drs.Khairullah mengatakan sekolah yang dipimpinnya selangkah lebih maju dibandingkan sekolah negeri yang ada lainnya. Ini terbukti dengan pencapaian kelulusan 100 persen pada UN 2009 lalu.
Menurutnya, peningkatan mutu SMU I tersebut dilakukan melalui visi menjadikan SMU Negeri I Bunguran Timur sebagai Pusat Pendidikan dan Pengajaran yang Kondusif, Demokratis, Dinamis, Kreatif, Inovatif dan Motivatif serta Produktif melalui pemberdayaan secara optimal.
“Kita kerahkan semua sumber daya manusia yang ada dan semua sarana dan prasarana dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki integritas pengetahun serta berbudi pekerti luhur, berketerampilan serta keunggulan berprestasi IPTEK dan Budi Pekerti IIMTAQ yang berbudaya Melayu,” ungkapnya kepada detikkepri.com.
Dikatakan, semenjak dirinya memimpin sekolah tersebut tahun 2007 lalu, telah dicapai proses pencapaian standar rintisan RSSN yakni sekolah berstandar nasional telah diperoleh. Ini mengingat dari persaratan sudah hampir 80 persen mendekati pencapaian.
Sesuai Undang-undang Sisdiknas 20 tahun 2003, sebutnya, SSN mencakup delapan aspek. Yakni, standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan.
“Semua aspek itu harus dipenuhi oleh sekolah. Sekolah bisa secara bertahap berbenah diri untuk memenuhi apa yang diamanatkan dalam SSN. Biasanya sekolah menilai diri sendiri, lalu mengajukan penetapan SSN ke Dinas Pendidikan untuk diteruskan ke pusat,” katanya.
Ia menambahkan, sejauh ini dana yang dirasakan pihak SMU I Bungaran Timur untuk menunjang proses pendidikan, masih sangat minim. Apalagi bila dibandingkan dengan sekolah SMU yang berada di kecamatan luar Bungguran dimana kondisi siswa yang lebih sedikit.
Karena itu, ia berharap agar kedepan persoalan ini dapat terpecahkan sehingga dapat sesuai peruntukan. Selain itu, pencapaian bersama akan prestasi minimal 10 besar standar sekolah berkualitas tingkat Provinsi Kepri bisa tercapai.
Terpisah, Kabid Kurikulum Pendidikan Menengah pada Dinas Pendidikan Natuna, Drs.Ahmad, menuturkan bahwa tahun 2009 lalu, sejumlah SMU berstatus SSN mendapatkan dana bantuan blockgrant. Besarnya dana yang diperoleh mencapa Rp.50 juta per SMU.
“Belum semua SMA swasta bisa memenuhi SSN. Tetapi semua tetap didorong ke arah sana,” ungkap Ahmad.
Ia menambahkan, sekolah berstandar nasional merupakan langkah awal untuk menuju ke RSBI yang pada akhirnya menjadi Sekolah Berstandar Internasional (SBI).
“Apabila tidak memenuhi SSN, maka cukup berat untuk bisa melangkah ke RSBI maupun SBI layaknya SMK N I Kelautan Natuna,” pungkas Ahmad. Riky Rinovsky
Menurutnya, peningkatan mutu SMU I tersebut dilakukan melalui visi menjadikan SMU Negeri I Bunguran Timur sebagai Pusat Pendidikan dan Pengajaran yang Kondusif, Demokratis, Dinamis, Kreatif, Inovatif dan Motivatif serta Produktif melalui pemberdayaan secara optimal.
“Kita kerahkan semua sumber daya manusia yang ada dan semua sarana dan prasarana dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki integritas pengetahun serta berbudi pekerti luhur, berketerampilan serta keunggulan berprestasi IPTEK dan Budi Pekerti IIMTAQ yang berbudaya Melayu,” ungkapnya kepada detikkepri.com.
Dikatakan, semenjak dirinya memimpin sekolah tersebut tahun 2007 lalu, telah dicapai proses pencapaian standar rintisan RSSN yakni sekolah berstandar nasional telah diperoleh. Ini mengingat dari persaratan sudah hampir 80 persen mendekati pencapaian.
Sesuai Undang-undang Sisdiknas 20 tahun 2003, sebutnya, SSN mencakup delapan aspek. Yakni, standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan.
“Semua aspek itu harus dipenuhi oleh sekolah. Sekolah bisa secara bertahap berbenah diri untuk memenuhi apa yang diamanatkan dalam SSN. Biasanya sekolah menilai diri sendiri, lalu mengajukan penetapan SSN ke Dinas Pendidikan untuk diteruskan ke pusat,” katanya.
Ia menambahkan, sejauh ini dana yang dirasakan pihak SMU I Bungaran Timur untuk menunjang proses pendidikan, masih sangat minim. Apalagi bila dibandingkan dengan sekolah SMU yang berada di kecamatan luar Bungguran dimana kondisi siswa yang lebih sedikit.
Karena itu, ia berharap agar kedepan persoalan ini dapat terpecahkan sehingga dapat sesuai peruntukan. Selain itu, pencapaian bersama akan prestasi minimal 10 besar standar sekolah berkualitas tingkat Provinsi Kepri bisa tercapai.
Terpisah, Kabid Kurikulum Pendidikan Menengah pada Dinas Pendidikan Natuna, Drs.Ahmad, menuturkan bahwa tahun 2009 lalu, sejumlah SMU berstatus SSN mendapatkan dana bantuan blockgrant. Besarnya dana yang diperoleh mencapa Rp.50 juta per SMU.
“Belum semua SMA swasta bisa memenuhi SSN. Tetapi semua tetap didorong ke arah sana,” ungkap Ahmad.
Ia menambahkan, sekolah berstandar nasional merupakan langkah awal untuk menuju ke RSBI yang pada akhirnya menjadi Sekolah Berstandar Internasional (SBI).
“Apabila tidak memenuhi SSN, maka cukup berat untuk bisa melangkah ke RSBI maupun SBI layaknya SMK N I Kelautan Natuna,” pungkas Ahmad. Riky Rinovsky
Komentar