Langsung ke konten utama

NATUNA – Tampaknya Lsm.Gerbang Utara konsen terhadap lingkungan Natuna. Lsm ini akan menanamkan kesadaran akan kebersihan kepada warga Natuna dengan terobosan melaksanakan kegiatan kebersihan pada daerah tertentu yang dijadikan daerah atau kawasan percontohan.



Kordinator lapangan Lsm.Gerbang Utara, Ridwan CH, kepada detikkepri.com mengatakan dengan kegiatan itu diharapkan dapat menciptakan budaya dan kebiasan hidup bersih, sehat, nyaman dan indah bagi segenap warga Natuna.

”Sebagai tahap awal, wilayah yang kita dijadikan daerah percontohan yakni kawasan batu Hitam, Kecamatan Bunguran Timur yang pada akhirnya bisa mencakup 12 kecamatan yang ada di Natuna,” ungkap Ridwan, Jumat (19/2).

Menurut Ridwan, untuk kegiatan kebersihan di Batu Hitam Ranai, pihaknya membutuhkan waktu sekitar 9 hari. Kegiatan ini akan dimulai pada awal bulan Mei depan.

Sedangkan untuk tenaga kebersihan, dibutuhkan sebanyak 30 orang. Mereka terdiri dari staf pengawas, staf transportasi dan collector dan dibantu tim kebersihan lingkungan yang berfungsi untuk mengatur jadwal pengangkutan sampah untuk dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir.

Untuk mendukung kegiatan ini, jelas Ridwan, akan digulirkan drum sampah sebanyak 200 unit. Drum tersebut akan dibagikan ke setiap rumah dan bekerja sama dengan mobil pengangkut sampak milik Dinas PU Kabupaten Natuna.

Ridwan meminta partisipasi masyarakat untuk mendukung kegiatan yang diadakan.

Sementara itu, ketua Lsm. Gerbang Utara, Safrizal Sofyan menilai banyak perilaku negatif di jalan raya dengan membuang sampah. Tindakan ini membuat jalan raya di Natuna terkesan sebagai tempat sampah, semerawut dan tidak tertata.

Meski tampak sepele, katanya, perilaku membuang sampah di jalan raya menandakan karakter buruk.

”Sampah sekecil apa pun tetap saja sampah. Jalan raya akan kotor meskipun hanya sampah-sampah kecil yang dibuang. Bungkus permen, kulit pisang, botol air mineral, kertas tak terpakai ataupun plastik bekas tak selayaknya dibuang begitu saja mengotori jalan raya. Jalan raya harus tetap dijaga kebersihannya,” ujarnya. Rikyrinovsky Sumber:WWW.Detikkepri.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merasa Bisa atau Bisa Merasa? (Local Wisdom 8)

Oleh: Agung Praptapa Kompetenkah Anda? Profesionalkah Anda? Mampukah Anda? Dalam menjawab pertanyaan tersebut terdapat dua kelompok besar yang saling bertentangan. Kelompok yang pertama akan dengan cepat mengatakan saya kompeten, saya profesional, dan saya mampu. Tapi begitukah keadaan sebenarnya? Tentunya tidak ada jaminan bahwa orang yang mengatakan dirinya kompeten dalam kenyataannya juga kompeten. Yang mengaku profesional belum tentu profesional. Yang mengatakan dirinya mampu dalam kenyataannya belum tentu mampu. Bisa saja mereka hanya “merasa” kompeten, “merasa” profesional, dan “merasa” mampu. Hanya “merasa”. Kenyataannya? Belum tentu! Untuk itulah maka kearifan lokal jawa mengajarkan dua hal yang terdiri dari dua kata dengan dua penempatan. Dua kata yang dimaksud adalah kata “rumongso” yang berarti “merasa” dan kata “biso” yang berarti “bisa ” atau “mampu”. Dua penempatan yang dimaksud disini adalah penempatan dua kata tersebut yang bisa ditempatkan dalam dua kombinasi, yaitu...

SD 002 Sedanau Butuh Perhatian

NATUNA – SD Negeri 002 Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna masih membutuhkan perhatian dari Pemerintah. Pasalnya gedung SD yang dibangun sejak tahun 2002 silam tersebut masih minim dengan berbagai fasilitas yang dibutuhkan sebagai sarana penunjang belajar mengajar. Kepala Sekolah SD Negeri 002, Dullah Jaya menjelaskan pihaknya telah berulang kali mengajukan bantuan untuk kelengkapan sarana prasarana belajar mengajar tersebut. Hanya saja, hingga kini, pengajuan tersebut belum juga dipenuhi. “Kita sudah berupaya mengusulkan bantuan untuk melengkapi sarana prasana yang dibutuhkan namun belum dijawab. Padahal, kelengkapan sarana prasarana tersebut dibutuhkan untuk meningkatkan mutu pendidikan,” kata Dullah menjawab FOKUS, beberapa waktu lalu. Menurut Dullah, SD Negeri 002 selama ini juga belum pernah mencicipi Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang Pendidikan. Tidak diketahui apa penyebab tidak pernahnya dana DAK disalurkan ke SD Negeri 002. Padahal, ia sudah sering mendegar keb...

Nyaman Menuruti Kata Hati

“Jangan abaikan ‘kata hati’.” Kita sering kali mendengar nasihat bijak ini. Memang benar “kata hati” adalah pengendali langkah dan pemberi informasi yang benar. Siapa pun kita, apa pun profesinya, jika selalu mendengarkan ‘kata hati’, maka senantiasa tepat dalam pengambilan keputusan untuk menentukan prioritas. Dan ‘kata hati’ ini bersifat universal. Karena, dari ‘kata hati’ akan melahirkan kebenaran, keadilan, kasih, sayang, cinta, perdamaian dan sebagainya, yang bersifat universal pula. Kegelisahan terasakan saat Prita Mulyasari terbelit hukum yang mengharuskan ia membayar denda sebesar ratusan juta rupiah. Apa yang Anda rasakan? Adalah dorongan kata hati untuk menolongnya. Sehingga, terkumpullah “koin untuk Prita”, bahkan lebih jika untuk membayar denda yang dibebankan kepadanya. Perasaan ingin menolong, rasa kasih, sayang, dan perasaan ingin melindungi adalah sifat-sifat Sang Pencipta yang Maha-Penolong, Maha-Pengasih, Maha-Penyayang, dan Maha-Pelindung yang ditiupkan ... baca s...