Langsung ke konten utama

Benahi Pendidikan Natuna Butuh Dukungan Semua Unsur

NATUNA www.Detikkepr.com – Untuk membenahi dunia pendidikan di Kabupaten Natuna dibutuhkan dukungan semua unsur yang ada. Pembenahan tidak bisa hanya dilakukan Pemkab Natuna melalui Dinas Pendidikan tanpa dukungan semua unsur masyarakat.



Demikian disampaikan Bupati Natuna, R.Amirullah kepada detikkepri.com dalam satu kesempatan.


“Saya prihatin terhadap kondisi dunia pendidikan di Kabupaten Natuna. Karena itu saya minta meminta semua elemen masyarakat baik pemerintah, dunia usaha, orang tua, pendidik baik guru dan dosen serta anak didik untuk bangkit dan bekerja sama menata dunia pendidikan Kabupaten Natuna,” kata Amirullah di Ranai.


Menurutnya, dunia pendidikan di Kabupaten Natuna perlu dimotivasi untuk bisa kembali bangkit. Langkah ini dipandang perlu karena memang dunia pendidikan membutuhkan perhatian dan sangat perlu dibangun.


“Jika tidak ditangani secara benar maka generasi yang akan dihasilkan tidak bisa diharapkan,” ungkapnya.


Menyangkut permasalahan pendidikan yang ada di Kabupaten Natuna, jelasnya, ke depan akan dilakukan berbagai upaya pembenahan. Antara lain, pendataan ulang ketersediaan tenaga sehingga dapat ditentukan formasinya pada penerimaan CPNS.


Selain itu, juga terhadap perbaikan mekanisme mutasi dan promosi terhadap para guru dengan menyeimbangkan penempatan guru antara sekolah di daerah perkotaan dengan sekolah di pedesaan dan daerah terpencil.


Dikatakan, perlu dilakukan kerja sama dengan pihak perguruan tinggi agar dapat diikuti para tenaga pendidik yang ingin melanjutkan pendidikannya pada sore atau malam hari.


Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Natuna, Umar Natuna S.Ag menjawab detikkepri.com menegaskana bahwa permasalahan pendidikan tidak saja terjadi di Natuna tetapi hampir di seluruh Indonesia.


“Hampir semuanya bermasalah. Mulai dari kualitas SDM maupun fasilitas pendidikannya. Terlebih lagi dengan adanya standar kelulusan yang ditentukan melalui Ujian Nasional,” paparnya.


Dikatakan, dari segi mutu SDM para guru dan fasilitas termasuk kurikulum, serta sarana dan prasarana, juga masih minim dan memprihatinkan. Karena itu, setiap tahun Dinas Pendidikan berusaha untuk membenahi kekurangan dengan memberikan bantuan-bantuan dalam pos pendidikan untuk meringankan biaya. Termasuk berupaya meningkatkan kualitas guru dengan berbagai pelatihan agar menambah kemampuan guru dalam menyampaikan mata pelajaran kepada para siswa.


Sementara itu, pemerhati dunia Pendidikan di Kabupaten Natuna, Gazali Manaf menilai perlunya pembenahan kualitas pendidikan. Pembenahan ini karena ada penyempitan makna dari dunia pendidikan itu sendiri.


“Kurangnya mutu pendidikan ini, disebabkan karena adanya penyempitan makna dunia pendidikan. Selama ini, peran untuk memajukan dunia pendidikan hanya dibebankan ke dinas,” nilai Gazali.

Menurutnya, pembenahan dunia pendidikan semestinya juga melibatkan masyarakat. Untuk itu, kesadaran guna meningkatkan dunia pendidikan merupakan kewajiban yang harusnya diemban setiap orang wali siswa.


Sedangkan ketua LSM. Gerbang Utara, Safrizal Sofyan menambahkan jika dunia pendidikan tidak segera dibenahi, maka masa depan pendidikan di Natuna akan sangat memprihatinkan karena semaki menurun. Untuk itu, ia meminta agar ada sinkronisasi setiap elemen yang peduli dengan dunia pendidikan.


“Terutama sekali adalah perbaikan kualitas guru. Sebab, guru merupakan ujung tombak dalam pencetakan generasi. Seandainya, guru hanya melakukan transfer ilmu tanpa dibarengi dengan kreativitas guna membangkitkan gairah belajar maka proses yang dilakukan tidak akan berguna,” kata Safrizal.


Oleh karenanya, ungkapnya, pembenahan harus melingkupi system pendidikan dan perbaikan kualitas SDM. Dengan demikian sinkronisasi dunia pendidikan akan mengalami kemajuan. Riky Rinovsky

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SD 002 Sedanau Butuh Perhatian

NATUNA – SD Negeri 002 Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna masih membutuhkan perhatian dari Pemerintah. Pasalnya gedung SD yang dibangun sejak tahun 2002 silam tersebut masih minim dengan berbagai fasilitas yang dibutuhkan sebagai sarana penunjang belajar mengajar. Kepala Sekolah SD Negeri 002, Dullah Jaya menjelaskan pihaknya telah berulang kali mengajukan bantuan untuk kelengkapan sarana prasarana belajar mengajar tersebut. Hanya saja, hingga kini, pengajuan tersebut belum juga dipenuhi. “Kita sudah berupaya mengusulkan bantuan untuk melengkapi sarana prasana yang dibutuhkan namun belum dijawab. Padahal, kelengkapan sarana prasarana tersebut dibutuhkan untuk meningkatkan mutu pendidikan,” kata Dullah menjawab FOKUS, beberapa waktu lalu. Menurut Dullah, SD Negeri 002 selama ini juga belum pernah mencicipi Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang Pendidikan. Tidak diketahui apa penyebab tidak pernahnya dana DAK disalurkan ke SD Negeri 002. Padahal, ia sudah sering mendegar keb...

Merasa Bisa atau Bisa Merasa? (Local Wisdom 8)

Oleh: Agung Praptapa Kompetenkah Anda? Profesionalkah Anda? Mampukah Anda? Dalam menjawab pertanyaan tersebut terdapat dua kelompok besar yang saling bertentangan. Kelompok yang pertama akan dengan cepat mengatakan saya kompeten, saya profesional, dan saya mampu. Tapi begitukah keadaan sebenarnya? Tentunya tidak ada jaminan bahwa orang yang mengatakan dirinya kompeten dalam kenyataannya juga kompeten. Yang mengaku profesional belum tentu profesional. Yang mengatakan dirinya mampu dalam kenyataannya belum tentu mampu. Bisa saja mereka hanya “merasa” kompeten, “merasa” profesional, dan “merasa” mampu. Hanya “merasa”. Kenyataannya? Belum tentu! Untuk itulah maka kearifan lokal jawa mengajarkan dua hal yang terdiri dari dua kata dengan dua penempatan. Dua kata yang dimaksud adalah kata “rumongso” yang berarti “merasa” dan kata “biso” yang berarti “bisa ” atau “mampu”. Dua penempatan yang dimaksud disini adalah penempatan dua kata tersebut yang bisa ditempatkan dalam dua kombinasi, yaitu...