Oleh: Rikyrinovsky
NATUNA,KEPRIterkini: Kebakaran hutan gambut di Bunguran Barat Natuna kian meluas, 1500 hektar lahan gambut diperkirakan hangus terbakar. Kebakaran sudah berlangsung sejak Rabu (3/3) lalu, dan hingga kini belum ada tanda-tanda api segera padam. Kebakaran mulai merambat ke kebun dan daerah perkarangan tanaman warga. Warga mengeluhkan kurang tanggapnya pemerintah daerah Natuna untuk mengatasi peristiwa ini.
Pantauan kepriterkini.com dilokasi kebakaran, Kebakaran lahan terlihat di kiri-kanan trans-Batu Ubi kecamatan Bunguran Barat Kabupaten Natuna. Di kawasan jalan trans SP tersebut terlihat banyak lahan gambut yang masih terbakar. Misalnya, di kiri-kanan Jalan Sedarat Baru, asap banyak yang masih mengepul di tumpukan gambut yang beberapa hari lalu terbakar.
"Pekan yang lalu kebakaran hutan di Natuna baru 500 hektar. Namun kini kebakaran hutan dan lahan kian meluas sudah mencapai 1500 hektar. Akibatnya tingkat pencemaran udara akibat asap cenderung mengandung kadar bahan beracun. Jarak pandang hanya 1 meter," ujar Nursaini warga Batu Ubi, Rabu (10/3).
Hingga kini diakui Nursaini ,pihak pemerintah serta Pemadam Kebakaran tidak tangap menangani permasalahan kebakaran hutan Di batu Ubi, terbukti belum ada tanda tanda tim Medis dan mobil kebakaran turun ke desa kami untuk menangani keluhan warga yang terserang Ispa.
Warga di sekitar lokasi kebakaran mulai mengeluhkan kualitas udara. "Udara benar-benar kotor. Kemana-mana hidung dan mulut harus ditutup dengan masker. Anak sekolahpun jadi terganggu," ujar Edi Rispan, penduduk desa Batu Ubi.
Pemerintah daerah Natuna sampai saat ini belum mengirimkan tim bantuan maupun tim medis ke wilayah kebakaran. "Kami belum dapat bantuan pertolongan dari Tim Medis seperti masker dan tenaga medis. Saya terpaksa mengungsi di Kota Ranai mengingat kondisi kebakaran disana semakin parah dan meluas dan sukar titik api di padamkan" ungkap Nursaini. Sumber:www.Kepriterkini.com
Komentar