Langsung ke konten utama

Sambut Ramadhan, Satpol PP Akan Razia




NATUNA – Menyambut bulan suci Ramadhan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Natuna akan melakukan razia. Razia akan difokuskan pada penertiban tempat-tempat hiburan malam yang ada di Ranai.



Menurut Kasatpol PP Kabupaten Natuna, Drs.H.Subandi, Ssos, penertiban yang dilakukan untuk memberikan kenyamanan bagi umat muslim dalam menjalankan ibadah puasa.

“Tidak hanya tempat hiburan malam saja yang akan ditertibkan. Rumah-rumah makan dan tempat-tempat yang dapat mengganggu ibadah puasa juga akan dikontrol,” katanya.

Dijelaskan, penertiban akan dilakukan sebelum dan sesudah Ramadan. Saat ini, pihak Satpol PP tengah menyusun jadwal yang akan diagendakan.

Khusus tempat-tempat hiburan malam, katanya, pada bulan Ramadan, tidak diperbolehkan membunyikan musik dan mempekerjakan pramusaji dengan berpakayan tidak sopan. Dan jika hal tersebut dilanggar, maka akan tindak tegas sesuai dengan aturan yang ada.

“Kalau perlu izinnya akan kita cabut,” tegas Subandi.

Subandi menambahkan, razia akan dilakukan di cafe, restoran, tempat karaoke, swalayan, dan sejumlah titik lainnya yang terindikasi melakukan penjualan minuman beralkohol. Selain itu, pihaknya juga akan memeriksa izin penjualan dan izin usaha.

Untuk para pekerja seks, tegas Subandi, juga akan dirazia. Khususnya bagi mereka yang beroperasi di tempat hiburan malam dan hotel.

Kepada para PNS di lingkungan Pemkab Natuna, Subandi mengingatkan untuk tidak berada di warung makan pada saat jam dinas. Jika tersebut dilanggar juga akan diberi sanksi tindakan. (Riky R)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merasa Bisa atau Bisa Merasa? (Local Wisdom 8)

Oleh: Agung Praptapa Kompetenkah Anda? Profesionalkah Anda? Mampukah Anda? Dalam menjawab pertanyaan tersebut terdapat dua kelompok besar yang saling bertentangan. Kelompok yang pertama akan dengan cepat mengatakan saya kompeten, saya profesional, dan saya mampu. Tapi begitukah keadaan sebenarnya? Tentunya tidak ada jaminan bahwa orang yang mengatakan dirinya kompeten dalam kenyataannya juga kompeten. Yang mengaku profesional belum tentu profesional. Yang mengatakan dirinya mampu dalam kenyataannya belum tentu mampu. Bisa saja mereka hanya “merasa” kompeten, “merasa” profesional, dan “merasa” mampu. Hanya “merasa”. Kenyataannya? Belum tentu! Untuk itulah maka kearifan lokal jawa mengajarkan dua hal yang terdiri dari dua kata dengan dua penempatan. Dua kata yang dimaksud adalah kata “rumongso” yang berarti “merasa” dan kata “biso” yang berarti “bisa ” atau “mampu”. Dua penempatan yang dimaksud disini adalah penempatan dua kata tersebut yang bisa ditempatkan dalam dua kombinasi, yaitu...

SD 002 Sedanau Butuh Perhatian

NATUNA – SD Negeri 002 Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna masih membutuhkan perhatian dari Pemerintah. Pasalnya gedung SD yang dibangun sejak tahun 2002 silam tersebut masih minim dengan berbagai fasilitas yang dibutuhkan sebagai sarana penunjang belajar mengajar. Kepala Sekolah SD Negeri 002, Dullah Jaya menjelaskan pihaknya telah berulang kali mengajukan bantuan untuk kelengkapan sarana prasarana belajar mengajar tersebut. Hanya saja, hingga kini, pengajuan tersebut belum juga dipenuhi. “Kita sudah berupaya mengusulkan bantuan untuk melengkapi sarana prasana yang dibutuhkan namun belum dijawab. Padahal, kelengkapan sarana prasarana tersebut dibutuhkan untuk meningkatkan mutu pendidikan,” kata Dullah menjawab FOKUS, beberapa waktu lalu. Menurut Dullah, SD Negeri 002 selama ini juga belum pernah mencicipi Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang Pendidikan. Tidak diketahui apa penyebab tidak pernahnya dana DAK disalurkan ke SD Negeri 002. Padahal, ia sudah sering mendegar keb...

Nyaman Menuruti Kata Hati

“Jangan abaikan ‘kata hati’.” Kita sering kali mendengar nasihat bijak ini. Memang benar “kata hati” adalah pengendali langkah dan pemberi informasi yang benar. Siapa pun kita, apa pun profesinya, jika selalu mendengarkan ‘kata hati’, maka senantiasa tepat dalam pengambilan keputusan untuk menentukan prioritas. Dan ‘kata hati’ ini bersifat universal. Karena, dari ‘kata hati’ akan melahirkan kebenaran, keadilan, kasih, sayang, cinta, perdamaian dan sebagainya, yang bersifat universal pula. Kegelisahan terasakan saat Prita Mulyasari terbelit hukum yang mengharuskan ia membayar denda sebesar ratusan juta rupiah. Apa yang Anda rasakan? Adalah dorongan kata hati untuk menolongnya. Sehingga, terkumpullah “koin untuk Prita”, bahkan lebih jika untuk membayar denda yang dibebankan kepadanya. Perasaan ingin menolong, rasa kasih, sayang, dan perasaan ingin melindungi adalah sifat-sifat Sang Pencipta yang Maha-Penolong, Maha-Pengasih, Maha-Penyayang, dan Maha-Pelindung yang ditiupkan ... baca s...