Langsung ke konten utama

Warga Desa Kiabu Minta Tower Komunikasi





ANAMBAS - Warga Desa Kiabu, Kecamatan Siantan Selatan, Kabupaten Kepulauan Anambas, meminta Pemkab untuk membangun tower konunikasi. Permintaan ini mengingat belum juga memiliki sarana komunikasi sehingga sulit untuk berkomunikasi keluar.



“Kita minta Pemkab mencarikan jalan keluar terhadap permasalahan tower komunikasi sehigga masyarakat dapat berhubungan dengan dunia luar,” kata Dodi, warga Desa Kiabu, kepada detikkepri.com.

Dijelaskan, akibat belum adanya sarana komunikasi itu, warga terkendala melakukan aktivitas perdagangan dan sejumlah keperluan lainnya. Dan ini menjadi penyebab mengapa lambatnya kemajuan di Desa Kiabu.

Menurutnya, banyak hal yang tidak dapat diperoleh akibat tidak adanya sarana komunikasi tersebut. Terutama untuk membuka usaha jasa perdagangan. Padahal, rentang kendali untuk dapat sampai ke tujuan, harus ditempuhnya sangat jauh.

Dodi mencontohkan, untuk bisa mengetahui harga pasaran barang dagang saja, bisa memakan waktu berhari-hari. Dan ini bisa menghambat dalam membuka usaha besar-besaran.

Ia mengakui, saat ini sudah ada pihak swasta yang menyediakan alat komunikasi untuk membangun tower komunikasi. Namun sudah beberapa bulan menunggu, belum juga ada kepastian untuk berfungsi.

Pentingnya sarana komunikasi itu, ungkapnya, terlihat dengan pengalaman saat terjadi kecelakaan yang menimpa warga Desa Kiabu belum lama ini. Untuk memberikan pertolongan, warga harus menuju ke sebuah pulau yang dapat menjangkau signal telepon seluler.

“Untuk meminta bantuan medis dari pihak Kabupaten, warga harus membuang waktu setengah jam untuk pergi ke Pulau Serak yang terjangkau signal telekomunikasi,” ungkapnya.

Dikatakan, signal yang ada di pulau tersebut merupakan signal pantul dari tower komunikasi yang ada Desa Kuala Maras, Jemaja Timur. Sedangkan untuk Desa Kiabu, setidaknya harus ada satu tower pembantu.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Kepulauan Anambas, Oscar S mengatakan pihaknya akan segera mengaktifkan sejumlah tower mini milik Diskominfo yang dicanangkan dalam program Desa Pintar atau Desa Berdering.

“Semua tower mini milik Diskominfo akan diaktifkan. Saat ini sejumlah tekhnisi tower atau menara telekomunikasi tersebut sudah berada di tempat dan siap melaksanakan tugasnya,” kata Oscar.

Menurut Oscar, dengan datangnya para tekhnisi dari provider (operator seluler) milik Telkomsel tersebut, diharapkan sejumlah tower di beberapa desa yang masuk dalam program Desa Berdering sudah bisa diaktifkan. Salah satunya, ada di Desa Batu Belah, Kecamatan Siantan Timur.

Ia menambahkan, selama ini, sudah banyak tower yang sudah terpasang, tetapi belum aktif. Dan dengan aktifnya tower tersebut maka nanti Desa tersebut bisa benar-benar berdering.

Ia mengakui, salah satu kendala yang membuat program ini butuh waktu cukup lama untuk terealisasi adalah masalah minimnya transportasi. Khusus di Kecamatan Sintan Selatan, misalnya, untuk mencapai Desa Mengkait yakni salah satu desa yang termasuk dalam program Desa Berdering, transportasi belum ada yang membawa tim tekhnis ke daerah itu. (Riky R)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Malu Ah Sama Monyet!

Oleh: Erika Untung Ada hal menarik yang saya lihat ketika sedang menghabiskan akhir minggu bersama dengan papa, mama, oma, dan 2 adik saya. Dalam sebuah perjalanan di daerah Kelapa Gading, saya melihat hal yang cukup menggelikan ketika sedang terjebak kondisi jalanan yang macet. Di pinggir jalan ada 1 ekor monyet beserta dengan sang majikannya. Ketika mobil yang saya tumpangi secara perlahan maju ke depan menjauhi monyet tersebut, perhatian saya secara tidak sengaja tetap tertuju pada si monyet tersebut. Sang pengendara mobil di belakang saya menjulurkan tangannya untuk memberikan selembar uang seribuan kepada monyet tersebut. Apa yang terjadi? Monyet tersebut menerima uang lembaran tersebut. Kemudian melipatnya … dan menciumnya, serta menunduk berterimakasih kepada sang pemberi uang tersebut.. Whew! Sungguh hampir sama dengan manusia bermental pengemis yang semakin banyak saja di negeri ini! Kemudian sang monyet tersebut memberikan uang tersebut kepada majikannya yang hanya ce...

Logo Daerah Kabupaten Anambas Diresmikan

ANAMBAS - Setelah melalui pematangan dari hasil pencarian karakter marwah negeri Kepulauan Anambas untuk symbol daerah, Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Tentang Logo dan Motto Kabupaten Kepulauan Anambas, akhirnya diresmikan pada Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Kepulauan Anambas, 24 Juni 2010. Peresmian ini menjadi lebih istimewa karena bertepatan dengan hari terbentuknya Kabupaten Anambas. Pejabat Bupati Anambas, Yusrizal mengaku lega dan senang dengan telah disahkannya lambang daerah ini. “Ini merupakan salah satu barometer daerah pemekaran yang baru seumur jagung dan dengan harapan Anambas bisa menciptakan daerah yang maju dan berkembang disegala sektor,” ujar Yusrizal. Menurutnya, logo daerah hendaknya bukan sekedar penghias sebuah struktur kepemerintahan tapi merupakan sebuah atribut yang terus akan dipertahankan dan diperjuangkan. Karena itu, atas nama pemerintah daerah ia menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan sumbangsih sehingga produk logo...