Langsung ke konten utama

Postingan

Natuna Minim Infrastruktur Jalan

NATUNA – Meski telah memasuki usianya yang ke 11 tahun, ternyata Kabupten Natuna masih minim akan infrastruktur jalan. Hal ini sering menjadi keluhan warga masyarakat. “Sarana jalan masih jadi keluhan karena masih jauh dari harapan. Pemkab Natuna seolah enggan memperhatikan,” kata Rahmat, warga Bandarsyah, Ranai, Natuna, kepada detikkepri.com, Minggu (14/2). Menurutunya, kondisi infrastruktur jalan tersebut tidak saja di pedesaan tetapi juga pusat kota baik di Bunguran Timur dimana banyak jalan yang rusak. Padahal, pemerintah baik Pemkab Natuna maupun Pemprov Kepri bisa saja menganggarkan dana perbaikan. Rahmat mencontohkan, kerusakan sarana jalan menuju lokasi jalan di depan Perusda dekat asrama TNI 134, jalan Sebrantas depan kantor Lurah Bandarsyah. “Untuk jalan Sebrantas, terdapat kerusakan dengan berapa lubang yang cukup dalam. Kondisi ini sering membuat pengendara jatuh bahkan tabrakan karena sama-sama menghindari lubang jalan,” ujarnya. Tukimin, warga Sungai Ulu, menambahkan, k

Natuna Buka Akses Bagi Investasi Bidang Parawisata

NATUNA – Pemkab Natuna telah membuka akses seluas-luasnya bagi para calon investor yang akan berinvestasi di sektor parawisata. Selama ini sektor pariwisata Natuna masih membutuhkan polesan untuk menyaingi tempat-tempat wisata bertaraf internasional. Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Natuna, Drs.Kamarudin mengatakan pengembangan objek wisata bahari di Kabupaten Natuna masih terkendala dengan minimnya sarana dan prasarana pendukung. “Butuh modal investasi dan kerja keras untuk membangun wisata bahari di Kabupaten Natuna,” kata Kamarudin kepada detikkepri.com. Dikatakan, Natuna memiliki banyak potensi wisata. Banyak lokasi wisata bahari yang ada cocok untuk dikembangkan menjadi arena diving, snorkeling atau sekadar menikmati pemandangan pantai. Menurut Kamarudin, ada ratusan lokasi pantai dan laut di Natuna yang jika dikembangkan diyakini dapat menyaingi wisata top dunia. Namun, karena sarana menuju lokasi dan fasilitas pendukung lainnya belum memadai, maka potensi tersebut masih terpenda

Pustakawan Membangun Minat Baca Masyarakat

NATUNA – Keberadaan seorang pustakawan dalam sebuah perpustakaan dinilai sangat penting karena mampu menumbuhkan minat baca masyarakat. Pasalnya, seorang pustakawan dapat menjalin interaksi dengan para pengunjung perpustakaan sebagai bentuk pelayanan personal. “Apabila pelayanan personal ini salah maka perpustakaan hanya akan menghabiskan waktu dan uang untuk penyediaan buku dan fasilitas lain tanpa ada manfaat karena tidak ada pengunjung atau peminat,” terang Kepala Perpustakaan Kabupaten Natuna, Drs.Jasman Harun kepada detikkepri.com. Dijelaskan, interaksi pustakawan dengan pengunjung dalam hal pelayanan merupakan bagian yang paling terlihat dari operasional perpustakaan.Dan ini sering menjadi bagian sehingga perpustkaan dinilai sebagai perpustakaan yang baik atau buruk. Jasman menilai, minat baca dalam sarana mencerdaskan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dapat diperlihatkan dengan kinerja seorang pustakawan. Karena itu, kepedulian pemerintah daerah untuk membangu

Natuna Pilot Project Kawasan Konsevasi Laut Daerah

NATUNA – Kabupaten Natuna terpilih menjadi pilot project Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD). Kegiatan tersebut difasilitasi Departemen Kelautan dan Perikanan melalui Dinas Kelautan dan Periakan (DKP) Kabupaten Natuna. Selain sebagai KKLD juga diselenggarakan kegiatan Coremap II. Kepala DKP Natuna, Izwar Aspawi, mengatakan program KKLD sebenarnya telah terbentuk. Karena itu, DKP hanya akan melakukan penyempurnaan kegiatan dengan mencari strategi pengelolaan yang ideal dan mengatasi kendala-kendala yang ada. Dijelaskan, pengelolaan kawasan konservasi adalah serangkaian upaya penataan, perencanaan, perlindungan, pengamanan dan pembinaan terhadap habitat dan populasi dengan pemanfaatan, pemberdayaan dan peningkatan kesadaran masyarakat. Tujuannya demi peningkatan kapasitas kelembagaan pengelola, koordinasi dan monitoring serta evaluasi pengelolaan kawasan konservasi. Menurut Izwar, selama Orde Baru berlangsung, kebijakan pengelolaan sumberdaya di Indonesia bersifat sentralistik. Termas

UKM Macet Berpotensi Rugikan Keuangan Daerah

NATUNA – Anggota DPRD Natuna, Dwitra Gunawan menilai macetnya dana bergulir yang disalurkan Pemkab Natuna kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berpotensi merugikan keuangan daerah. Pasalnya dana bergulir sejak tahun 2007 hingga awal 2010 ini mengalami kemacetan karena tidak tepat sasaran. Menurut Dwitra, dana UKM yang digulirkan sejak tahun 2007 tersebut tidak dimanfaatkan untuk membantu masyarakat menengah kebawah melainkan dinikmati para nasabah menengah keatas. “Ini terbukti dari temuan awal di lapangan,” ungkap Dwitra menjawab detikkepri.com. Karena itu, Dwitra berharap Dinas UKM untuk menagih dana pinjaman dari para nasabah yang tidak mengembalikan atau tidak mencicil pinjaman. Dengan demikian dana tersebut dapat kembali digulirkan kepada masyarakat lain yang juga membutuhkan dana pinjaman untuk modal usaha. “Bila Dinas UKM tidak melakukan penagihan dana tersebut maka Dinas UKM kita anggap gagal dan harus mempertanggung jawabkan kebijakan penyaluran UKM yang dibuat karena tidak

Dispar Selenggarakan Event Memancingdan Paket Tour

NATUNA – Untuk menarik kunjungan wisatawan baik domestik maupun manca negara, pihak Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Natuna menyelengarakan event memancing dan paket tour. Kegiatan tersebut akan diselenggarakan pihak even organizer yang akan bekerja sama dengan sejumlah biro perjalanan jasa wisata. “Tahun ini kegiatan itu akan kita selenggarakan untuk menyemarakkan dunia pariwisata Natuna,” kata Kepala Dinas Pariwisata Natuna, Drs.Kamaruddin menjawab detikkepri.com. Menurutnya, event memancing yang disejalankan dengan paket tour tersebut merupakan hasil kerja sama pihak Dinas Pariwisata melalui event organizer selaku penyelenggara kegiatan bersama-sama agen atau biro jasa pariwisata yang ada di Indonesia. Dikatakan, untuk kegiatan itu, akan dibagi tiga paket yakni paket I, yakni wisatawan akan dibawa ke Sedanau Pulau laut selama satu hari penuh dengan mengunakan kapal wisata mancing. Paket II, memancing selama 2 hari dengan perjalanan ke Serasan, Midai dan Subi dan paket III, wisa